Rabu, 25 Februari 2009
Lagu Dharma dan Nyanyian Dharma
Lagu" darma dalam umat hindu bisa kamu download disini. Dengan lagu dharma kamu menjadi orang yang dharma. jadi lekas download lagu dharma sekarang agar jadi orang yang dharma.
Lagu Bali
Selasa, 24 Februari 2009
Peradaban Hindu di India
Di abad 20, awal tahun 1980-an, Amerika dan Pakistan membentuk Lembaga Arkeologi Amerika-Pakistan, dan dengan demikian pekerjaan arkeologi semakin maju.
Kejayaan Sebuah Peradaban
Munculnya peradaban Harappa lebih awal dibanding kitab Veda, saat itu bangsa Arya belum sampai India. Waktunya adalah tahun 2500 sebelum masehi, bangsa Troya mendirikan kota Harappa dan Mohenjondaro serta kota megah lainnya didaerah aliran sungai India. Tahun 1500 sebelum masehi, suku Arya baru menjejakkan kaki di bumi India Kuno.
Asal mula peradaban India, berasal dari kebudayaan sungai India, mewakili dua kota peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai India, yang sekarang letaknya di kota Mohenjodaro, propinsi Sindu Pakistan dan kota Harappa dipropinsi Punjabi.
Menurut penentuan karbon 14, keberadaan kedua kota ini seharusnya adalah antara tahun 2000 hingga 3000 sebelum masehi, lagi pula kota Harappa mengekskavasi perkakas batu 10 ribu tahun lampau. Luasnya kurang lebih 25 km persegi.
Awal abad ke-20, arkeolog Inggris Marshell mengekskavasi kota kuno Mohenjondaro dan Hara. Hasilnya tingkat kesibukan dan keramaian kedua kota tersebut membuat Marshell terkejut. Ini adalah bekas ibukota dua negara merdeka pada jaman peradaban sungai India antara tahun 2350-1750 sebelum masehi, penelitian lebih lanjut menghasilkan perhitungan, dua kota masing-masing terdapat sekitar 30 hingga 40 ribu penduduk, lebih banyak dibanding penduduk kota London yang paling besar pada abad pertengahan.
Kota dibagi 2 bagian yaitu kota pemerintahan dan kota administratif. Kota administratif adalah daerah pemukiman, tempat tinggal yang padat dan jalan raya yang silang menyilang, kedua sisi jalan banyak sekali toko serta pembuatan barang-barang tembikar. Kota pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan. Fondasi bangunan yang luas membuat jarak terhadap penduduk, pagar tembok yang tinggi besar disekeliling dan menara gedung mencerminkan kewibawaan Raja. Sistim saluran air bawah tanah yang sempurna dengan menggunakan bata membuat kehidupan kota manusia sudah berubah menjadi nyata
Puing-puing menunjukkan Harappa merupakan sebuah kota yang mempunyai rancangan bangunan disekeliling ruang lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan bahan yang sama, segalanya sangat teratur, bahwa pada tahun 3000 sebelum masehi, orang-orang membangun kota dengan skala yang sedemikian, memperlihatkan tingginya peradaban mereka. Kedua kota ini hilang pada tahun 1750 sebelum masehi, kira-kira dalam waktu 1000 tahun kebelakang, didaerah aliran sungai India tidak pernah ada lagi kota yang demikian megahnya, namun pada 500 tahun lampau, ketika bangsa Arya datang menginvasi, kebudayaan Harappa sudah merosot.
Sejarah peradaban India kuno lalu menampakkan suatu kondisi patah, hingga muncul kerajaan baru pada abad ke-6 sebelum masehi, peradaban kota baru jaya kembali di aliran sungai India. Perkembangan peradaban tinggi India kuno terhadap bangkit dan musnahnya budaya Harappa, telah menambah sebuah misteri pada peradaban India.
Ramayana
Sebuah jembatan alam misterius yang dinamakan jembatan Rama (disebut juga Jembatan Adam), membentang sepanjang 30 km diselat Palk yang memisahkan India dan Srilanka. Lengkungan jembatan yang unik dan komposisi alamiahnya seakan-akan buatan tangan manusia.
Berdasarkan penelitian legenda arkeologi menyebutkan bahwa usia jembatan ini 1,7 juta tahun yang lalu. Namun menurut hasil penelitian dari Universitas Bharathidasan, Tiruchi, yang dipimpin oleh Prof. S.M. Ramasamy mengatakan usia jembatan Rama ini baru berusia 3.500 tahun yang lalu.
Namun begitu beberapa kelompok penganut agama Hindu, mengklaim jembatan ini berkaitan dengan epik Ramayana dan foto-foto dari NASA ini semakin memperkuat keyakinan mereka.
Dalam cerita Ramayana, mengisahkan jembatan ini dibangun atas permintaan Rama untuk menyelamatkan istrinya yang diculik oleh Rahwana.
Jembatan ini dibangun dengan menggunakan batu dan pasir apung, namun para Dewa mengatakan dikemudian hari batuan tersebut akan menancap ke dasar laut, yang akhirnya menciptakan rangkaian batu karang. (EpochTimes)
Mahabharata
Buku ini telah mencatat kehidupan dua saudara sepupu yakni Kurawa dan Pandawa yang hidup di tepian sungai Gangga, serta dua kali perang hebat antara kerajaan Alengka dan Astina. Namun yang membuat orang tidak habis pikir, kenapa perang pada masa itu begitu dahsyat? Dengan menggunakan teknologi perang tradisional, tidak mungkin bisa memiliki kekuatan yang begitu besar. Spekulasi baru dengan berani menyebutkan perang yang dilukiskan tersebut, kemungkinan adalah semacam perang nuklir!
Perang pertama kali dalam buku catatan dilukiskan seperti berikut ini: bahwa Arjuna yang gagah berani, duduk dalam Weimana (sarana terbang yang mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal, roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh, seperti hujan lebat yang kencang, mengepungi musuh, kekuatannya sangat dahsyat. Dalam sekejap, sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk di atas wilayah Pandawa, angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada dalam kegelapan menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai bertiup, wuuus.... wuuus...., disertai dengan debu pasir, burung-burung bercicit panik... seolah-olah langit runtuh, bumi merekah. Matahari seolah-olah bergoyang di angkasa, panas membara yang mengerikan yang dilepaskan senjata ini, membuat bumi bergoncang, gunung bergoyang, di kawasan darat yang luas, binatang-binatang mati terbakar dan berubah bentuk, air sungai kering kerontang, ikan udang dan lainnya semuanya mati. Saat roket meledak, suaranya bagaikan halilintar, membuat prajurit musuh terbakar bagaikan batang pohon yang terbakar hangus.
Jika akibat yang ditimbulkan oleh senjata Arjuna bagaikan sebuah badai api, maka akibat serangan yang diciptakan oleh bangsa Alengka juga merupakan sebuah ledakan nuklir dan racun debu radioaktif.
Gambaran yang dilukiskan pada perang dunia ke-2 lebih membuat orang berdiri bulu romanya dan merasa ngeri: pasukan Alengka menumpangi kendaraan yang cepat, meluncurkan sebuah rudal yang ditujukan ke-3 kota pihak musuh. Rudal ini seperti mempunyai segenap kekuatan alam semesta, terangnya seperti terang puluhan matahari, kembang api bertebaran naik ke angkasa, sangat indah. Mayat yang terbakar, sehingga tidak bisa dibedakan, bulu rambut dan kuku rontok terkelupas, barang-barang porselen retak, burung yang terbang terbakar gosong oleh suhu tinggi. Demi untuk menghindari kematian, para prajurit terjun ke sungai membersihkan diri dan senjatanya.
Spekulasi perang Mahabharata sebagai perang nuklir diperkuat dengan adanya penemuan arkeologis. Para arkeolog menemukan banyak puing-puing yang telah menjadi batu hangus di atas hulu sungai Gangga yang terjadi pada perang seperti yang dilukiskan di atas. Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan tersebut, dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 C. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir baru bisa mencapai suhu yang demikian.
Di dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga menemukan lebih banyak reruntuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batuan di dalam bangunan juga telah dikacalisasi. Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca pada reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan nuklir saat ini.
Semua temuan arkeologis ini sesuai dengan catatan sejarah yang turun-temurun, kita bisa mengetahui bahwa manusia juga pernah mengembangkan peradaban tinggi di India pada 5.000 tahun silam, bahkan mengetahui cara menggunakan reaktor nuklir, namun oleh karena memperebutkan kekuasaan dan kekayaan serta menggunakan dengan sewenang-wenang, sehingga mereka mengalami kehancuran.
Sebagai perbandingan, reaktor nuklir pada 2 miliar tahun silam pernah dimanfaatkan di Oklo, Afrika Selatan. Manusia dapat memanfaatkan nuklir untuk tujuan damai, sekaligus memanfaatkan topografi alam menimbun limbah nuklir, peradaban materiil taraf tinggi ini jelas dikembangkan melalui peradaban jiwa yang relatif tinggi, beroperasi selama 500 ribu tahun, mewakili perdamaian dan kemakmuran 500 ribu tahun. Kalau tidak, penggunaan senjata nuklir yang saling menyerang seperti wiracarita yang dilukiskan dalam peradaban India kuno, mungkin jika tidak hancur dalam 50 tahun, akan mengalami penghancuran dengan sendirinya!
Batu PERU(ICA)
Menurut prediksi batu-batu langka yang dikumpulkan ini mungkin sudah ribuan tahun sejarahnya. Ahli terkait telah mengadakan tes kimia pada batu tersebut, dan hasilnya menunjukkan, bahwa batu-batu tersebut berasal dari sungai setempat dan merupakan batu Gunung Andes, permukaannya ditutupi dengan selapisan oksida. Setelah ditentukan dengan bahan-bahan oleh ilmuwan Jerman disimpulkan bahwa bekas ukiran di atas batu tersebut sudah sangat lama sejarahnya, dan batu yang ditemukan disekitar gua, terdapat fosil organisme jutaan tahun silam.
Oleh ilmuwan, manusia-manusia purbakala pada batu ukiran tersebut dinamakan “bangsa geological”, ditilik dari gambar batu ukiran tersebut, mereka memiliki peradaban yang sangat maju. Di atas batu ukiran tersebut dilukiskan tentang operasi transplantasi organ, transfusi darah, teleskop, peralatan medis, manusia yang mengejar dinosaurus dan lain-lain pemandangan yang sulit dijelaskan secara ilmiah oleh ilmu pengetahuan modern.
Dalam gambar batu-batu ini, orang-orang bisa melihat secara jelas suasana kehidupan manusia bersama dengan dinosaurus dan ditilik dari gambar tersebut, perbandingan postur dinosaurus dengan manusia yang dilukiskan tidak berbeda jauh, dinosaurus bagaikan hewan piaraan, atau mungkin binatang yang dijinakkan orang-orang kala itu. Menurut ilmuwan, bahwa dinosaurus sudah punah sejak ratusan juta tahun silam, namun yang membingungkan adalah bagaimana manusia bisa hidup berdampingan dengan raksasa dinosaurus?
Ada sebuah batu yang dipahat dengan seekor Triceratops. Tampang dinosaurus ini sangat mirip dengan badak, namanya diambil dari 3 buah tanduk di kepalanya, seorang manusia menunggang di atas punggung Triceratops, tangannya menggengam senjata seperti kampak. Dan pada batu lainnya, tampak seorang manusia tengah menunggang di atas punggung dinosaurus. Selain itu, di atas sebuah batu terukir sebuah gambar, seorang manusia yang panik tampak dikejar oleh Tyrannosaurus Rex.
Selain itu, menurut penuturan pemiliknya yakni Dr. Javier Cabrera, bangsa geological tahu bahwa di galaksi yang jauh terdapat kehidupan taraf tinggi, mereka memiliki teknologi angkasa yang hebat, tidak perlu memakai sumber energi yang dikenal manusia modern, tapi bisa melakukan perjalanan antar planet.
Di museum tersebut, ada beberapa gambar yang melukiskan bumi pada 13 juta tahun silam yang tampak dari angkasa. Ada 4 buah gambar pada ukiran tersebut persis seperti peta dunia, dan menurut sejumlah ahli, daratan yang dilukiskan pada peta-peta tersebut adalah daratan purbakala yang hingga sekarang masih merupakan misteri yakni daratan Atlantis, dalam dokumen kuno yang ditemukan juga ada gambaran tentang daratan purbakala yang tenggelam. Setelah ditentukan dengan bahan-bahan oleh ahli geologi terbukti, bahwa ke empat batu tersebut memang benar merupakan peta dunia pada 13 juta tahun silam, bahkan sangat tepat dan akurat.
Di tilik dari gambar batu ukiran tersebut, bangsa geological menguasai teknologi medis yang tinggi, misalnya transplantasi otak besar, serta bagaimana cara mengatasi reaksi penolakan organ dalam proses transplantasi, dan penerapan teknologi-teknologi ini baru mulai dalam ilmu kedokteran modern. Salah satu gambar yang terukir dalam batu melukiskan pemisahan dan pengambilan benda berbentuk gelembung dalam lingkaran janin ibu hamil, dan menginjeksinya ke dalam tubuh pasien yang menanti transplantasi.
Pada batu ukiran tersebut juga dilukiskan tentang teknologi pembiusan dengan akuputur dalam operasi kedokteran. juga ada batu-batu yang mengukir gambar tentang gen genetik.
Yang lebih unik lagi, sejumlah gambar pada batu ukiran tersebut sama dengan gambar raksasa di dataran Nasca, ribuan bentuk dari potongan batu koral ini karya siapa, dan apa artinya, hingga sekarang masih merupakan misteri, namun, apakah garis atau bentuk batu-batu tersebut ada hubungannya dengan ukiran batu ICA, belum dapat di buktikan.(erabaru.or.id)*
Minggu, 01 Februari 2009
Buku Seribu Mimpi
maka dari itu dalam kesempatan ini saya sertai arti mimpi dalam nomer. semoga membantu saudara" yang senang dengan nomer mimpi.
BUKU MIMPI KHUSUS 2D :
01 = 05 – 95 – 12 – 45
Setan – Bandeng – Obor – Jambu Mente – Tangan – Betara Kala
02 = 16 – 53 – 09 – 35
Sarjana – Bekicot – Loncat Tinggi – Wortel – Sandal – Betara Brahma
03 = 32 – 52 – 85 – 25
Orang Mati – Angsa - Loncat Galah – Sawi – Kaki – Subali
04 = 12 – 65 – 05 – 15
Kwan Im – Merak – Lompat Jauh – Kangkung – Balon – Dewi Ratih
05 = 01 – 89 – 10 – 39
Kepala Rampok – Singa – Loncat Indah – Kayu Manis – Kereta Api - Garu Langit
06 = 20 – 91 – 51 – 41
Dewi Bulan – Kelinci – Renang – Kapas – Boneka – Dewi Sri
07 = 24 – 58 – 57 – 08
Pelayan – Babi – Perahu Layar – Bawang – Pancing – Sulatri
08 = 17 – 57 – 04 – 07
Maling Kecil – Macan – Motor Boat – Kecubung – Pasar – Talamaria
09 = 33 – 87 – 88 – 37
Jendral – Kerbau – Mendayung – Kates (Pepaya) – Jala – Bima
10 = 18 – 82 – 03 – 32
Kelenteng – Kelabang – Menyelam – Kelapa – Bir – Sang Pamuji
11 = 15 – 77 – 02 – 27
Menteri Serakah – Anjing – Lari Cepat – Sapu – Kipas – Sengkuni
12 = 04 – 69 – 17 – 19
Penasehat Perang – Kuda – Lari Gawang – Lemon – Bola Lampu – Wibisana
13 = 14 – 79 – 07 – 29
Penjaga Pintu – Gajah – Lari Estafet – Kipas Angin – Keris – Prabukesa
14 = 13 – 96 – 08 – 46
Potong Babi – Onta – Tolak Peluru – Jembatan – Spet (Suntikan) – Jaya Langsuan
15 = 11 – 54 – 00 – 04
Hakim – Tikus – Lempar Martil – Kantor Pos – Sekrup – Kresna
16 = 02 – 74 – 15 – 24
Orang Sakit Gudig – Tawon – Lempar Cakram – Surat – Nanas – Jembawan
17 = 08 – 88 – 13 – 38
Pemadat – Bangau – Lempar Lembing – Durian – Telepon – Buto Terong
18 = 10 – 78 – 01 – 28
Kas Uang – Kucing – Polo Air – Lombok – Kantor Polisi – Bisma
19 = 27 – 62 – 54 – 12
Pelavur Kelas Tinggi – Kupu Kupu – Sepakbola – Srikaya – Ban Sepeda – Banowati
20 = 06 – 72 – 19 – 22
Istri Sejati – Lalat – Volleyball – Palu – Ban Mobil – Setiawati
21 = 22 – 93 – 55 – 43
Pelacur Umum – Walet – Bulutangkis – Permen – Kapak – Lesmanawati
22 = 21 – 70 – 50 – 20
Peti Mati – Capung – Tenis – Terong – Harmonika – Arjuna dan Sembadra
23 = 30 – 84 – 81 – 34
Setan Gantung – Kera – Bola Basket – Pisang – Piano – Wilkampana
24 = 07 – 66 – 14 – 16
Sumber Air – Katak – Tenis Meja – Sikat Gigi – Padi – Dewa Ruci
25 = 35 - 85 – 82 – 03
Menantu Raja – Rajawali – Baseball – Jagung – Tapal Gigi – Kangsa Dewa
26 = 31 – 90 – 80 – 40
Raja – Naga – Hockey – Ganggang – Mesin Jahit – Samiaji
27 = 19 – 61 – 06 – 11
Wanita Cantik – Kura Kura – Bola Sodok – Sabun Bubuk – Otak – Dewi Supraba
28 = 29 – 68 – 56 – 18
Pencari Kayu – Ayam – Menembak – Tomat – Jarum – Nakula
29 = 28 – 63 – 53 – 13
Pendeta Sakti – Belut – Panahan – Kursi – Koran – Sidiwacana
30 = 23 – 99 – 58 – 49
Nelayan – Ikan Mas – Angkat Besi – Belimbing – WC – Nagatatmala
31 = 26 – 94 – 59 – 44
Anggota Kelamin – Udang – Senam – Cacing Pita – Sangkar Burung – Yuyu Rumpung
32 = 03 – 60 – 18 – 10
Ahli Nujum – Ular – Yudo – Kamar Mandi – Tali – Abiyasa
33 = 09 – 86 – 16 – 36
Pengemis – Laba Laba – Gulat – Gigi – Sabun – Petruk
34 = 36 – 73 – 89 – 23
Orang Buta – Rusa – Silat – Jamu – Paru Paru – Destarata
35 = 25 – 75 – 52 – 02
Wanita – Kambing – Tinju – Lambung – Jalan Jalan – Drupadi
36 = 34 – 83 – 87 – 33
Pendeta Wanita – Musang – Balap Sepeda – Manggis – Rumah Obat – Sayempraba
37 = 38 – 59 – 83 – 09
Orang Bongkok – Ikan Gabus – Balap Mobil – Anggur – B.H - Truk – Gareng
38 = 37 – 67 – 84 – 17
Putri Raja – Cendrawasih – Balap Sepeda Motor – Engsel – Drum – Untari
39 = 44 – 55 – 77 – 05
Kekasih – Kalajengking – Balap Kuda – Topi – Bemo – Narasuma
40 = 43 – 76 – 78 – 26
Penolong – Gelatik – Golf – Tang – Peci – Widura
41 = 49 – 56 – 76 – 06
Pahlawan – Kepiting – Lompat Kuda – Lilin – Sabuk – Warsaya
42 = 45 – 97 – 72 – 47
Jejaka Tua – Buaya – Gerak Jalan – Catur – Dokter – Lesmana Widakta
43 = 40 – 71 – 41- 21
Janda Muda – Ikan Suro – Anggar – Mawar – Grendel – Sumbadra
44 = 39 – 81 – 86 – 31
Berandal – Badak – Ski Air – Seruling – Sisir – Citraksa
45 = 42 – 51 – 75 – 01
Pengembara – Banteng – Terbang Layang – Kendi – Tas – Rama
46 = 48 – 64 – 73 – 14
Nenek Moyang – Orang Utan – Terjun Bebas – Sikat – Toko – Hyang Wenang
47 = 50 – 92 – 21 – 42
Banci – Zebra – Upacara Bendera – Tangga – Hotel – Stuna
48 = 46 - 00 – 79 – 50
Si Ceroboh – Landak – Main Catur – Garuk – Gedung Bioskop – Dasamuka
49 = 41 – 80 – 70 – 30
Drakula – Kelelawar – Mendaki Gunung – Cetok – Rok – Betari Durga
50 = 47 – 98 – 74 – 48
Orang Eskimo – Beruang – Pembawa Obor – Pacul – Guru – Bagong
51 = 55 – 45 – 22 – 95
Ahli Filsafat – Kerang – Patelele – Tebu – Celana – Narodo
52 = 66 – 03 – 99 – 85
Raja Laut - Ikan Paus – Main Tali – Matahari – Dompet – Antasena
53 = 82 – 02 – 35 – 52
Penjual Silat – Ikan Duri – Akrobat – Rambutan – Taxi – Abimanyu
54 = 62 – 15 – 95 – 65
Raja Kera – Ikan Lele – Sepatu Roda – Kalung – Dokar – Kera Hanoman
55 = 51 – 39 – 20 – 89
Pertapa – Kangguru – Kasti – Gelang – Kemaron – Rd Seta
56 = 70 – 41 - 71 – 91
Budak – Ikan Duyung – Ringen – Kenanga – Cikar – Limbuk
57 = 74 – 08 – 47 – 58
Anak Sakti – Ulat Sutera – Layang Layang – Sepatu – Ranjang – Gatotkaca
58 = 67 – 07 – 94 – 57
Penari – Cumi Cumi – Main Kelereng- Rumah – Sekolahan – Selir
59 = 83 – 37 – 38 – 87
Putra Raja – Kakak Tua – Dakon – Kedondong – Kaos – Rd Lesmana
60 = 68 – 32 – 93 – 82
Kepala Polisi – Cecak – Karambol – Delima – Handuk – Sentiyaki
61 = 65 – 27 – 92 – 77
Pedagang – Kecoak – Gendongan – Kacamata – Buku – Baladewa
62 = 54 – 19 – 27 – 69
Pagoda – Walang Kadung – Petan – Termos – Selendang Pelangi – Candi Sapta Arga
63 = 64 – 29 - 97 – 79
Pendekar Wanita – Kumbang – Treksando – Bantal – Jendela – Larasati
64 = 63 – 46 – 98 – 96
Dewa Uang – Kuda Laut – Bandulan – Apel – Guling – Betara Indra
65 = 61 – 04 – 90 – 54
Raja Setan – Ikan Hiu – Kayang – Klompen – Petromak – Kala Srenggi
66 = 52 – 24 – 25 – 74
Dewa Bumi – Jerapah – Sawatan – Sukun – Gelas – Anta Boga
67 = 58 – 38 – 23 – 88
Penjual Daging – Burung Onta – Engrang – Sendok – Korek Api – Abilawa
68 = 60 – 28 – 91 – 78
Pembuat Pedang – Burung Hantu – Panjat Pinang – Pisau – Garpu – Cepot
69 = 77 – 12 – 44 – 62
Pencari Jejak – Mimi – Engkleh – Gunting – Gunung – Antareja
70 = 56 – 22 – 29 – 72
Panglima – Keledai – Tarik Tambang – Lampu Minyak – Rumah Makan – Adipati Karna
71 = 72 – 43 – 45 – 93
Pemburu – Macan Tutul – Lempar Karet – Sumur – Baju – Pandu
72 = 71 – 20 – 40 – 70
Dewa Langit – Ikan Terbang – Ik Ol – Kran Air – Arloji – Betara Guru
73 = 80 – 34 – 31 – 84
Tuan Tanah – Semut – Tulupan – Anting Anting – Bintang – Dursasana
74 = 57 – 16 – 24 – 66
Bajak Laut – Pinguin – Setipan – Gentong – Radio – Indrajit
75 = 85 – 35 – 32 – 53
Suami Istri – Bebek – Balapan Lari – Nangka – Lemari – Ratih dan Kamajaya
76 = 81 – 40 – 30 – 90
Jendral Wanita – Nyamuk – Teplekan – Mata – Timbangan – Srikandi
77 = 69 – 11 – 96 – 61
Walikota – Penyu – Bekel – Cincin – Payung – Togog
78 = 79 – 18 – 46 – 68
Orang Kaya – Ikan Gergaji – Balap Becak – Semangka – Wajan – Lesmana Mandrakumara
79 = 78 – 13 – 43 – 63
Jendral Serakah – Orong Orong – Okol – Jeruk Bali – Kompor – Suyudana
80 = 73 – 49 – 48 – 99
Kepala Desa – Bajing – Apollo – Potlot – Ceret – Semar
81 = 76 – 44 – 49 – 94
Penipu – Kancil – Damdaman – Hidung – Cangkir – Aswatama
82 = 53 – 10 – 28 – 60
Gembala – Kuda Nil – As – Telinga – Berlian – Udawa
83 = 59 – 36 – 26 – 86
Ibu Suri – Ikan Layur – Dadu – Kumis – Pipa – Dewi Kunti
84 = 86 – 23 – 39 – 73
Budha – Kalkun – Salto – Mulut – Kacang Tanah – Bagaspati
85 = 75 – 25 – 42 – 52
Wanita Sihir – Jangkrik – Latihan Hansip – Teratai – Pintu – Sarpakenaka
86 = 84 – 33 – 37 – 83
Dewa maut – Ikan Sampan – Gerak Badan – Salak - Rokok – Yamadipati
87 = 88 – 09 – 33 – 59
Orang Gila – Betet – Kerja Bakti – Botol – Toilet – Buriswara
88 = 87 – 17 – 34 – 67
Dewi Mega – Domba – Balap Karung – Jeruk Manis – Piring – Wilutama
89 = 94 – 05 – 67 – 55
Pemabuk – Ikan Bendera – Setopan – Jeruk Keprok – Ember – Bomanarakasura
90 = 93 – 26 – 68 – 76
Tawanan – Trenggiling – Perempatan Jalan – Pil – Sawah – Shinta
91 = 99 – 06 – 66- 56
Siluman Air – Serigala – Ambulans – Bambu – Toples – Witaksini
92 = 95 – 47 – 62 – 97
Putri Kipas Besi – Ikan Tengiri – Garis Finish – Apokat – Sarung – Siti Sundari
93 = 90 – 21 – 61 – 71
Penjilat – Babi Hutan – Perahu Layar – Kaos Kaki – Lapangan – Durna
94 = 89 – 31 – 36 – 81
Kwan Kong – Ikan Kakap – Pemandian – Jambu – Pen – P.Salya
95 = 92 – 01 – 65 – 51
Petani – Perkutut – Jalan Raya – Kunci – Pisau Cukur – Irawan
96 = 98 – 14 – 63 – 64
Prajurit – Ikan Nus – Laut – Mangga – Minyak Angin – Citrayuda
97 = 00 – 42 – 11 – 92
Raksasa – Tokek – Kali Brantas – Sirsak – Lemari Es – Prahasta
98 = 96 – 50 – 69 – 00
Penjaga Malam – Tongkol – TV – Lengkeng – Kecelakaan – Trijati
99 = 91 – 30 – 60 – 80
Hidung Belang – Burung Jalak – Bayi – Kodak – Meja – Arjuna
00 = 97 – 48 – 64 – 98
Penyair – Tapir – Sempritan – Rembulan – Tanggalan - Kumbakarna
MISTIK ANGKA:
mistik lama : 0-1 ; 2-5 ; 3-8 ; 4-7 ; 6-9
mistik baru : 0-8 ; 1-7 ; 2-6 ; 3-9 ; 4-5
index : 0-5 ; 1-6 ; 2-7 ; 3-8 ; 4-9
Salam TKTM